Hatinya berlari-lari, girang cahaya matanya, berombak terlambung dadanya,
terapung di atas awan.
kejap bangku dipunggungnya, dihitung satu persatu, berat hujah-hujahnya, bisakah meraih sangsi.
Saat keputusan datang, lidahnya mati suara, berlinang dalam riang, mengusir purtus asa.
Silap adat manusia, takdir bikinan tuhan, meratap seribu pohonan, Yang Esa mencurah kasih.
Hatinya berlari-lari, girang cahaya matanya, suria miliknya kembali, selamanya tak lama lagi.
Monday, January 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah, sila panggung engkau ye
ReplyDeletesila panggung? hmmmmmmmm............?
ReplyDelete